Terminal
Manggarai, terminal ini merupakan salah satu terminal di Jakarta yang terletak
di Jalan Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan. Terminal ini diresmikan pada
16 April 2014 oleh gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo, dengan harapan
sebagai pelopor terminal modern di Jakarta. Terminal ini juga dibangun sebagai
antipati terhadap kesan terminal yang dianggap negatif, yang dinilai sebagi
sarang preman, bau, kotor, dan semrawut.
Mulai
direvitalisasi pada pertengahan tahun 2013 lalu, terminal ini diklaim sebagai
terminal percontohan di Jakarta. Terminal ini terintegrasi dengan shelter Transjakarta dan stasiun kereta
api.
STRUKTUR
Sumber Gambar: https://c1.staticflickr.com/3/2875/12880519544_3b00bb74fe_c.jpg |
Sumber Gambar: Data Pribadi 2014 |
Kesan
pertama yang ditampilkan oleh terminal ini terpancar dari jenis bahan yang
digunakan. Semua bahan bangunan secara keseluruhan didominasi oleh beton dan
kaca, sehingga unsur sebuah terminal modern memang sangat sesuai bila dikaitkan
pada bangunan ini.
Secara
struktur, terminal ini menggunakan struktur kolom dan balok beton yang tidak
hanya memancarkan kesan kokoh, tapi di sisi lain memancarkan kesan monumental
dan tinggi. Tinggi kolom ini disesuaikan dengan jarak ketinggian antara atap
bus dan bagian bawah terminal sehingga memberi jarak yang cukup jauh.
FUNGSI
Salah
satu fungsi terminal secara umum adalah sebagai tempat menunggu bagi penumpang,
kenyamanan perpindahan dari satu moda atau kendaraan yang satu ke kendaraan
yang lain, sehingga ruang yang paling diprioritaskan adalah ruang tunggu bagi
penumpang.
Ruang
tunggu merupakan ruangan utama yang ada pada bangunan terminal Manggarai. Ruang
tunggu pada bangunan terminal Manggarai terletak pada lantai satu dan lantai dua bangunan.
Ruang
tunggu di setiap lantai ini difungsikan sebagai ruang tunggu penumpang. Namun
sayangnya, pada lantai 2, ruang tunggu tersebut tidak berfungsi secara optimal. Hal ini
dikarenakan oleh letaknya yang tinggi. Sehingga pengguna bangunan pun rasanya
cukup malas untuk menunggu di lantai atas, apalagi jika bus yang ditunggu sudah
berada di posisi bawah dan akan segera beranjak pergi
Memang,
secara fungsi ruang, bangunan ini bisa membuat sirkulasi pengunjung lebih
teratur dan lebih terarah. Namun disisi lain, fungsi ruang tersebut di terminal
ini bisa menjadi bumerang, karena sangat sulit bila menyesuaikan dengan budaya
dan perilaku keseharian orang Jakarta, yang ingin segalanya singkat.
Ada
pun ruang-ruang lain yang direncanakan terdapat dalam bangunan ini adalah area
foodcourt yang ada di lantai dua. Minimarket, ruang ATM, serta kantor pengelola
terminal. Namun, sepanjang pengamatan penulis, ruang tersebut tidak
dimanfaatkan semestinya. Kosong. Sangat jauh dari apa yang direncanakan
sebelumnya.
BENTUK
Bentuk
bangunan terminal Manggarai pada dasarnya merupakan kumpulan balok, dimana
setiap balok tersebut saling terhubung satu sama lain dan mengarah sesuai jalur
atau arahya masing-masing.
Bagian
atap bangunannya berbentuk setengah lingkaran, sehingga bila terlihat dari
depan, bentuknya merupakan persegi dengan setengah lingkaran di atasnya. Di
antara bentuk itu, kita bisa melihat rangka jendela aluminium yang bentukya sangat mirip dengan
bentuk jendela bangunan peninggalan kolonial Belanda di Jakarta.
Menurut
Kepala Terminal Manggarai, Waluyo, bentuk ini mengikuti konsep bangunan bergaya
kolonial Belanda. Dimana pada bangunan kolonial Belanda, pada fasadnya, terutama
jendela, sering ditemui bentuk-bentuk persegi panjang dengan setengah lingkaran
di atasnya.
Terminal
Manggarai menurut saya secara konsep bentuk , merupakan suatu bentuk yang
secara jujur berusaha untuk menghilangkan kesan buruk dari sebuah terminal,
seperti yang kita temui pada bangunan-bangunan terminal secara umum di Jakarta.
Di mana kesan yang selalu kita temukan pada bangunan tersebut pada umumnya
adalah kumuh, bau,maupun segala cap negatif lainnya.
Sumber Gambar: Data Pribadi 2014 |
Bentuk
ini merupakan jawaban bahwa sesungguhnya bangunan terminal itu tidaklah harus
formal dan biasa, terutama dari segi bentuk. Tapi, bentuk bangunan itu bisa
dimodifikasi menjadi lebih baik, namun juga harus mampu menaungi fungsi di
dalamnya. Singkatnya, sebuah bangunan meskipun memiliki bentuk yang nilai
estetikanya bagus, juga harus mampu menaungi fungsi yang terjadi di dalamnya.
***
Secara keseluruhan, bangunan ini menurut saya memang sangat baik, terutama dalam segi struktur maupun estetikanya. Terminal Manggarai memang layak menyandang predikat terminal modern. Hanya saja, pemanfaatannya oleh masyarakat yang kurang terhadap bangunan ini sehingga bangunan ini hanya 'sekedar jadi' saja tanpa betul-betul memenuhi fungsinya secara keseluruhan. Karena pemanfaatannya yang kurang inilah seakan-akan pemerintah hanya terkesan menghabiskan uang untuk proyek pembangunan terminal ini.
(Kritik arsitektur ini ditulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis pada bulan Oktober 2014)
(Kritik arsitektur ini ditulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis pada bulan Oktober 2014)
Ditulis oleh:
Alan Darmasaputra
20311532
4TB01