Senin, 09 Februari 2015

TUGAS KRITIK ARSITEKTUR (METODE KRITIK ; NORMATIF)

   


   Terminal Manggarai, terminal ini merupakan salah satu terminal di Jakarta yang terletak di Jalan Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan. Terminal ini diresmikan pada 16 April 2014 oleh gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo, dengan harapan sebagai pelopor terminal modern di Jakarta. Terminal ini juga dibangun sebagai antipati terhadap kesan terminal yang dianggap negatif, yang dinilai sebagi sarang preman, bau, kotor, dan semrawut.

   Mulai direvitalisasi pada pertengahan tahun 2013 lalu, terminal ini diklaim sebagai terminal percontohan di Jakarta. Terminal ini terintegrasi dengan shelter Transjakarta dan stasiun kereta api.

STRUKTUR

Sumber Gambar: https://c1.staticflickr.com/3/2875/12880519544_3b00bb74fe_c.jpg
Sumber Gambar: Data Pribadi 2014
   Kesan pertama yang ditampilkan oleh terminal ini terpancar dari jenis bahan yang digunakan. Semua bahan bangunan secara keseluruhan didominasi oleh beton dan kaca, sehingga unsur sebuah terminal modern memang sangat sesuai bila dikaitkan pada bangunan ini.

   Secara struktur, terminal ini menggunakan struktur kolom dan balok beton yang tidak hanya memancarkan kesan kokoh, tapi di sisi lain memancarkan kesan monumental dan tinggi. Tinggi kolom ini disesuaikan dengan jarak ketinggian antara atap bus dan bagian bawah terminal sehingga memberi jarak yang cukup jauh.

FUNGSI

   Salah satu fungsi terminal secara umum adalah sebagai tempat menunggu bagi penumpang, kenyamanan perpindahan dari satu moda atau kendaraan yang satu ke kendaraan yang lain, sehingga ruang yang paling diprioritaskan adalah ruang tunggu bagi penumpang.

   Ruang tunggu merupakan ruangan utama yang ada pada bangunan terminal Manggarai. Ruang tunggu pada bangunan terminal Manggarai terletak pada lantai satu dan lantai dua bangunan.

   Ruang tunggu di setiap lantai ini difungsikan sebagai ruang tunggu penumpang. Namun sayangnya, pada lantai 2, ruang tunggu tersebut tidak berfungsi secara optimal. Hal ini dikarenakan oleh letaknya yang tinggi. Sehingga pengguna bangunan pun rasanya cukup malas untuk menunggu di lantai atas, apalagi jika bus yang ditunggu sudah berada di posisi bawah dan akan segera beranjak pergi

   Memang, secara fungsi ruang, bangunan ini bisa membuat sirkulasi pengunjung lebih teratur dan lebih terarah. Namun disisi lain, fungsi ruang tersebut di terminal ini bisa menjadi bumerang, karena sangat sulit bila menyesuaikan dengan budaya dan perilaku keseharian orang Jakarta, yang ingin segalanya singkat.

   Ada pun ruang-ruang lain yang direncanakan terdapat dalam bangunan ini adalah area foodcourt yang ada di lantai dua. Minimarket, ruang ATM, serta kantor pengelola terminal. Namun, sepanjang pengamatan penulis, ruang tersebut tidak dimanfaatkan semestinya. Kosong. Sangat jauh dari apa yang direncanakan sebelumnya.

BENTUK
 
Sumber Gambar: Data Pribadi 2014
   Bentuk bangunan terminal Manggarai pada dasarnya merupakan kumpulan balok, dimana setiap balok tersebut saling terhubung satu sama lain dan mengarah sesuai jalur atau arahya masing-masing.

   Bagian atap bangunannya berbentuk setengah lingkaran, sehingga bila terlihat dari depan, bentuknya merupakan persegi dengan setengah lingkaran di atasnya. Di antara bentuk itu, kita bisa melihat rangka jendela  aluminium yang bentukya sangat mirip dengan bentuk jendela bangunan peninggalan kolonial Belanda di Jakarta.

   Menurut Kepala Terminal Manggarai, Waluyo, bentuk ini mengikuti konsep bangunan bergaya kolonial Belanda. Dimana pada bangunan kolonial Belanda, pada fasadnya, terutama jendela, sering ditemui bentuk-bentuk persegi panjang dengan setengah lingkaran di atasnya.

   Terminal Manggarai menurut saya secara konsep bentuk , merupakan suatu bentuk yang secara jujur berusaha untuk menghilangkan kesan buruk dari sebuah terminal, seperti yang kita temui pada bangunan-bangunan terminal secara umum di Jakarta. Di mana kesan yang selalu kita temukan pada bangunan tersebut pada umumnya adalah kumuh, bau,maupun segala cap negatif lainnya.

Sumber Gambar: Data Pribadi 2014
   Bentuk ini merupakan jawaban bahwa sesungguhnya bangunan terminal itu tidaklah harus formal dan biasa, terutama dari segi bentuk. Tapi, bentuk bangunan itu bisa dimodifikasi menjadi lebih baik, namun juga harus mampu menaungi fungsi di dalamnya. Singkatnya, sebuah bangunan meskipun memiliki bentuk yang nilai estetikanya bagus, juga harus mampu menaungi fungsi yang terjadi di dalamnya.

***

Secara keseluruhan, bangunan ini menurut saya memang sangat baik, terutama dalam segi struktur maupun estetikanya. Terminal Manggarai memang layak menyandang predikat terminal modern. Hanya saja, pemanfaatannya oleh masyarakat yang kurang terhadap bangunan ini sehingga bangunan ini hanya 'sekedar jadi' saja tanpa betul-betul memenuhi fungsinya secara keseluruhan. Karena pemanfaatannya yang kurang inilah seakan-akan pemerintah hanya terkesan menghabiskan uang untuk proyek pembangunan terminal ini.
(Kritik arsitektur ini ditulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis pada bulan Oktober 2014)



Ditulis oleh:
Alan Darmasaputra
20311532
4TB01


Selasa, 08 Juli 2014

Laporan KKA Bab 4 Kesimpulan dan Penutup (Avenue of Stars)

BAB IV

KESIMPULAN DAN PENUTUP


             Hong Kong, Shenzhen, dan Brunei Darussalam merupakan negara-negara maju yang memiliki ruang terbuka publik dalam perkembangan kotanya. Perbedaan budaya, infrastruktur, dan sistem pemerintahan merupakan tiga hal yang paling terasa dari ketiga negara tersebut.
             Salah satu lokasi waterfront promenade di Hong Kong adalah Avenue of Stars. Dengan plakat penghargaan, cetakan tangan selebritis, pilar bintang deskriptif, sculpture benda-benda perfilman, patung aksi kung fu Bruce Lee dan patung perunggu karakter kartun populer McDull, Avenue of Stars mengungkapkan sisi glamor dari industri perfilman Hong Kong menandingi pesona dari Pelabuhan Victoria. Sebagai ruang terbuka publik di perkembangan kota masa kini, Avenue of Stars telah berhasil menjadi bagian dari perkembangan arsitektur modern yang memanfaatkan daerah tepian laut secara maksimal yang dapat berfun5gsi sebagai wadah akivitas publik modern.
             Mata kuliah Kuliah Kerja Arsitektur di Program S1 Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Gunadarma dengan tema “Urban Public Places in City Development” yang dilaksanakan pada tanggal 11-15 Mei 2014 memberikan manfaat yang cukup besar dalam menambah wawasan mahasiswa arsitektur mengenai ruang terbuka publik di perkembangan kota Hong Kong, Shenzhen, dan Brunei Darussalam. Dengan pembagian kelompok dan objek observasi yang berbeda-beda menjadikan setiap kelompok mempunyai pengetahuan mendalam sesuai dengan objek observasi masing-masing. Selain itu mahasiswa juga dapat merasakan secara langsung suasana arsitektur di setiap lokasi objek observasi dan dapat merangkumnya dalam bentuk tulisan, audio, dan visual.


Laporan KKA Bab 3 Avenue of Stars

BAB III

AVENUE OF STARS


III.1  Definisi Waterfront Promenade

             Hong Kong memiliki tempat pariwisata yang merupakan kawasan jalan tepian laut terbaik di dunia yang biasa dikenal dengan nama “Waterfront and Promenade”, yaitu AVENUE OF STARS.


             Waterfront and promenade merupakan pengolahan kawasan jalan tepian laut yaitu kawasan pertemuan antara daratan dan perairan dengan memberikan muatan kegiatan aktif pada pertemuan tersebut. Beberapa contoh Waterfront and Promenade di dunia adalah Marina Bay Sands di Singapura, Seattle Waterfront Promenade dan Baltimore Waterfront Promenade di Amerika, Motwala Waterfront Promenade di Polandia.


III.2  Sejarah

             Avenue of Stars, merupakan sebuah kawasan pejalan kaki sepanjang 440 meter berada pada 3 meter di atas permukaan laut. Pola lanskap AOS dirancang berdasarkan respon terhadap bentuk kawasan New World Centre. Pada mulanya, kelompok New World Group membangun tempat pejalan kaki sepanjang tepi laut di area New World Centre pada tahun 1982 yang didesain oleh Dennis Lau & Ng Chun Man Architects & Engineering Hong Kong Limited. Sebelum akhirnya pada tahun 2003, mereka mengumumkan bahwa akan membelanjakan sekitar HK$ 40 juta untuk membangun AVENUE OF STARS, sebuah proyek yang didukung oleh Hong Kong Tourism Board, Tourism Commissions, Leisure and Cultural Services Department dari pemerintahan Hong Kong dan Hong Kong Film Award Association. Pada 28 April 2004 AOS resmi dibuka sebagai lokasi tujuan wisata turis domestik maupun internasional dengan upacara pembukaan yang diadakan sehari sebelumnya.

III.3  Konsep Perancangan



             Avenue of Stars mengambil konsep berdasarkan Hollywood’s Walk of Fame yang berkaitan dengan industri entertain, hanya saja Avenue of Stras mempunyai perbedaan dari Walk of Fame tersebut. Walk of Fame dibangun untuk penghargaan terhadap industri entertain Hollywood dan terletak di jalan raya besar Hollywood, sedangkan Avenue of Stars terletak pada tepi laut dan dibangun untuk penghargaan terhadap industri perfilman Hong Kong.
             Avenue of Stars mengambil konsep pembangunan “Waterfront and Promenade Development”, yang berarti pengembangan kawasan jalan tepi laut yang memanfaatkan kawasan pelabuhan lama untuk dikembangkan  menjadi kawasan bisnis, hiburan, serta pariwisata.

III.4  Struktur

          Struktur Avenue of Stars menggunakan struktur dermaga Deck on Pile (open type structure) dengan serangkaian tiang pancang (piles) sebagai pondasi untuk lantai dermaga. Seluruh beban dan gaya di lantai dermaga diterima sistem lantai dermaga dan tiang pancang pada struktur dermaga. Pada umumnya jenis struktur tiang pada struktur dermaga Deck on Pile sedikit sensitive terhadap getaran-getaran lokal seperti tumbukan bawah air akibat haluan kapal dibandingkan struktur dermaga lainnya. Untuk keuntungan struktur dermaga Deck on Pile yaitu konvensional dan perawatan lebih mudah.



III.5  Lokasi      


          Avenue of Stars mengambil setting pedestrian di tepi laut Tsim Sha Tsui Waterfront Promenade dekat dengan Hong Kong Museum of Art dan terletak di sepanjang kawasan Waterfront Promenade sampai kawasan New World Centre. Hal ini dikarenakan akses transportasi pada area tersebut sangat mudah, selain itu di sekitarnya terdapat banyak hotel dan pusat perbelanjaan. Lokasi tersebut juga menawarkan pemandangan Pelabuhan Victoria dan skyline Pulau Hong Kong di seberangnya.

III.6  Pencapaian

          Untuk menuju AOS, banyak alternatif transportasi publik yang dapat diakses. Di antaranya MTR atau subway, Big Bus Tour, Star Ferry, dan kendaraan pribadi. Untuk MTR, pengunjung dapat turun di Stasiun Tsim Sha Tsui dengan keluar melalui pintu Exit J, dan pengunjung langsung menjumpai pintu masuk AOS.


Apabila pengunjung dari seberang Pulau Hong Kong akan menuju AOS dapat menggunakan Star Ferry dari dermaga Central Ferry No. 7 di Man Kwong Street, dan dermaga Wan Chai Ferry di Harbour Road.


Selain itu pengunjung juga dapat mencapai AOS menggunakan Big Bus Tour melalui Rute Biru Kowloon Tour dengan titik awal perjalanan dari Temple Street, Jade Market, Hankow Road, serta Mody Road dan berakhir di Tsim Sha Tsui East Promenade.



III.7  Tata Ruang Luar

          Memasuki kawasan Avenue of Stars, pengunjung akan melalui pintu masuk utama dan menjumpai patung replika tropi Hongkong Film Award sebagai pembagi jalan sisi kanan dan kiri Avenue of Stars. Sepanjang sisi kanan Avenue of Stars terdiri dari beberapa fasilitas, di antaranya kios foto, kios souvenir dan diakhiri dermaga pelabuhan Star Ferry. Tepat di sisi samping jalan ini terdapat bangunan Hong Kong Museum of Art. Sisi kanan ini hanya merupakan sebagian kecil dari kawasan Avenue of Stars sehingga bukan menjadi kawasan wisata dominan dibandingkan dengan bagian sisi kiri Avenue of Stars.

(ZONA 1)
          Memasuki sisi kiri Avenue of Stars pengunjung akan menjumpai patung replika tropi Hongkong Film Award setinggi 4,5 m yang terbuat dari material perunggu. Tepat di depannya terdapat panggung musik terbuka atau street perform yang diadakan setiap akhir pekan (sabtu malam) yang dimulai dari pukul 8 hingga 10 malam. Di sebelah kirinya terdapat papan area larangan merokok dan pilar titik awal rute wisata Avenue of Stars yang terbuat dari material alumunium composite yang dilengkapi lampu spot.



Di area ini akan didapati sebuah kios souvenir official Avenue of Stars yang menjual pernak-pernik Avenue of Stars, namun saat ini kios tersebut ditutup dan dalam proses renovasi. Bila menyusuri jalan, tidak jauh dari titik tersebut, akan menemukan sculpture roll film dan sculpture clapper board yang juga terbuat dari alumunium composite dan dilengkapi dengan lampu spot.


Pada bagian kiri terdapat tempat istirahat pengunjung berupa meja set terbuat dari material besi, bak sampah dan keran air minum yang terbuat dari material stainless steel. Berada dekat dengan meja set terdapat pilar signage/penanda berisi penunjuk jalan menuju East Tsim Sha Tsui MTR Station, Hong Kong Cultural Centre, Hong Kong Museum of Art, Hong Kong Space Museum, Star Ferry dan Bus Terminus.


Setelahnya terdapat 3 buah pot beton silinder yang berisi soft material. Pada pot pertama berisi tanaman pangkas kuning, walisongo, dan pacing; pot kedua berisi tanaman pangkas kuning, sri rezeki, dan chinese jupiter; pot ketiga berisi pangkas kuning, kaktus kodok, dan walisongo. Pada bagian ini bentuk jalan Avenue of Stars menyiku ke kiri. Mengadaptasi dari bentuk menyiku ini, terdapat pot tanaman beton berbentuk menyiku yang dilapisi dinding keramik berukuran 10x10cm berwarna putih dan pitch berisi tanaman pangkas kuning, kucai, chinese jupiter, hanjuang, dan pohon palem pendek. Deretan ketiga pot tanaman ini ada di sepanjang Avenue of Stars pada setiap 10 meter.


Pada bagian menyiku ini juga terdapat bak sampah B3 yang terbuat dari PVC. Setelahnya akan didapati kios unik makanan cepat saji di sebelah kanan jalan yang terbuat dari material kayu.


Di sebelahnya terdapat deretan milestone berupa pilar bintang berwarna merah sebanyak 2 buah yang terbuat dari kombinasi antara material alumunium composite dengan kaca yang membingkai apik sejarah perfilman Hong Kong sejak Silent Era hingga tahun 1940-an. Milestone ke-1 mewakili sejarah perfilman Hong Kong yang dimulai pada tahun 1909, dengan film pertama yang merupakan film bisu berjudul Stealing The Roast Duck. Milestone ke-2 produksi film bersuara pertama oleh Hong Kong Film Company yang berjudul The Idiot’s Wedding Night pada tahun 1933. Lantai di area ini dihiasi dengan 27 plakat perhargaan atas nama para aktor dan aktris perfilman Hong Kong, dan 4 di antaranya dilengkapi dengan cetakan tangan/handprint dan tanda tangan. Plakat ini terbuat dari perpaduan material metal pada bingkainya, material perunggu pada nama, serta campuran semen dan pasir kasar pada bidang untuk cetakan tangan. Di sisi kiri jalan ini akan terlihat bangunan Hotel Intercontinental yang merupakan bagian dari kawasan New World Centre.

 

          Tepat di hadapan sepanjang jalan AOS ini pengunjung disuguhkan panorama yang indah dengan view utama Pelabuhan Victoria dan skyline bangunan di Pulau Hong Kong, yang membuat aktivitas berjalan-jalan menjadi menyenangkan pada setiap saat di sepanjang hari. Dua dari aktivitas pengunjung yang paling populer di sepanjang jalan Avenue of Stars adalah berfoto bersama patung legenda seni bela diri Bruce Lee dan patung sutradara di sebuah shooting set.


          Pola sirkulasi pengunjung di area Avenue of Stars terjadi dalam dua arah yang terbentuk sesuai dengan bentuk jalan Avenue of Stars, sirkulasi masuk dari arah barat ke timur dan sirkulasi keluar dari arah timur ke barat. Avenue of Stars memiliki dua titik bentuk menyiku ke arah kiri dengan ditandai oleh pola lantai berbentuk bintang pada setiap sikunya. Sepanjang area Avenue of Stars dikelilingi oleh railing besi dengan jarak antar kolomnya kurang lebih 1,5 meter. Pada bagian sisi luar railing terdapat bagian yang menyudut ke arah atas kurang lebih 30o yang dapat berfungsi sebagai pijakan kaki ketika railing digunakan sebagai tempat duduk untuk menikmati panorama Pulau Hong Kong.


Pada bagian yang menyudut ini, terdapat papan petunjuk larangan dan peringatan selama mengunjungi area Avenue of Stars yang terbuat dari plat stainless. Di antara nya adalah petunjuk untuk menjaga kebersihan, larangan untuk tidak merokok, bersepeda, membawa hewan, bermain remote control mobil, berdagang kaki lima, membuat graffiti, bermain layangan, bermain sepatu roda dan skateboard, tidur di atas kursi taman, merusak tanaman, serta memancing di sepanjang Avenue of Stars. Selain itu juga terdapat kelengkapan keselamatan yaitu pelampung penyelamat.


Elemen lain yang melengkapi sepanjang area Avenue of Stars adalah lampu taman setinggi 3,5 meter terbuat dari material besi, dilengkapi dengan public call box dan kamera cctv. Lampu taman ini berjumlah 58 buah dan ada di setiap 7,5 meter sepanjang area Avenue of Stars. Selain lampu taman juga terdapat lampu tanam yang tertanam di permukaan lantai sepanjang area Avenue of Stars dengan pola perletakan lampu menyesuaikan pola lantai. Pola lantai Avenue of Stars dirancang sesuai dengan konsep tema bintang dan lokasi tepi laut. Hal ini ditunjukkan dari bentuk pola lantai dengan motif bintang pada titik awal dan akhir area aAvenue of Stars serta permainan warna biru  dan bentuk pola lantai yang bergelombang seperti riak air.


(ZONA 2)

          Area selanjutnya merupakan area yang tepat berhadapan sejajar dengan skyline Pulau Hong Kong. Untuk mendukung kenyamanan pengunjung dalam menikmati panorama skyline Pulau Hong Kong di hadapannya, tidak hanya skyline, para pengunjung dapat melihat pemandangan kapal-kapal ferry yang berlalu lalang di sepanjang Victoria Harbour. Transportasi air yang dapat kita jumpai berlalu lalang di sekitar Avenue Of Stars diantaranya Star Ferry dan ferry-ferry lainnya. Selain itu juga terdapat kapal wisata unik menyerupai Kapal Viking yang melintas dan berfungsi sebagai transportasi wisata di sepanjang Victoria Harbour.


Avenue of Stars menyediakan 11 buah kursi taman/bench di sepanjang area ini yang terletak di antara deretan pot tanaman. Pertama akan dijumpai 5 buah kursi taman/bench dengan kapasitas 4 orang di setiap kursinya yang terbuat dari perpaduan material kayu dan besi, 3 di antaranya dilengkapi dengan payung taman yang terbuat dari perpaduan material besi dan kain tebal berwarna cokelat. Sekitar 8 meter dari deretan kursi taman ini terdapat deretan 3 buah kursi taman yang sama dan dilengkapi dengan 2 buah payung taman yang sama. Dan di 8 meter selanjutnya terdapat 3 buah lagi kursi taman yang sama.


Di bagian kanan terdapat sebuah kios unik makanan cepat saji yang terbuat dari material kayu. Disusul dengan deretan milestone sebanyak 5 buah. Kelima deretan milestone ini mewakili perfilman Hong Kong pada masanya tersendiri. Pada milestone ke-3, mewakili perfilman kantonis lokal di tahun 1950-an. Pada milestone ke-4, mewakili perfilman lokal mandarin di tahun 1950-an, pada milestone ke-5 mewakili perfilman kantonis lokal di tahun 1960-an, dan seterusnya. Sedangkan pada milestone ke-7 yaitu pada masa tahun 1970-an Raymond Chow mendirikan Golden Harvest Company dan berhasil membuat Bruce Lee kembali ke Hong Kong untuk memainkan peran utama di film This Big Boss.


Dekat dengan milestone, bentuk jalan Avenue of Stars menyiku ke kiri. Pada bagian ini terdapat jembatan kecil yang menghubungkan jalan setapak Avenue Of Stars dengan Hotel Intercontinental yang berupa paving block berwarna hijau muda yang membentuk bentukan bintang.


Pada bagian ini juga terdapat pot tanaman yang sama seperti pot tanaman menyiku di area sebelumnya, yaitu pot tanaman dengan material beton berbentuk menyiku dilapisi dinding keramik berukuran 10x10cm berwarna putih dan pitch berisi tanaman pangkas kuning, kucai, chinese jupiter, hanjuang, dan pohon palem pendek. Tidak jauh dari pot tanaman terdapat sculpture shooting set yang terbuat dari material perunggu. Sculpture ini terdiri dari patung kameraman, sutradara dan kelengkapan shooting lainnya. Pada area ini juga terdapat plakat aktor dan aktris Hong Kong yang dilengkapi dengan cetakan tangan/handprint yang berjumlah 41 buah.


(ZONA 3)

          Tidak jauh dari sculpture shooting set terdapat patung replika karakter kartun lokal, McDull yang terbuat dari material perunggu. Setelahnya, berdiri 2 milestone yang mewakili sejarah perfilman Hong Kong. Milestone ke-8 mewakili sejarah perfilman Hong Kong pada tahun 1980-an, pada tahun ini perfilman Hong Kong banyak melahirkan genre dan talenta baru, genre perfilman Hong Kong berevolusi menjadi banyak komedi dan menggunakan teknik-teknik perfilman Hollywood. Sedangkan milestone ke-9 mewakili perfilman Hong Kong di tahun 1990-an. Pada masa ini banyak aktor, aktris serta produser perfilman Hong Kong yang mulai dilirik olaeh perfilman Hollywood.


Pada area ini juga terdapat plakat aktor dan aktris Hong Kong yang dilengkapi dengan cetakan tangan/handprint yang berjumlah 33 buah, 2 di antaranya tidak dilengkapi dengan cetakan tangan/handprint. Plakat dengan handprint yang paling popular adalah atas nama aktor Jackie Chan dan Jet Li.


Berada beberapa meter setelahnya, terdapat patung replika aktor legenda perfilman Hong Kong "Bruce Lee" yang terbuat dari material perunggu. Di sisi kiri terdapat sebuah kios souvenir official Avenue of Stars dan sebuah kios unik makanan cepat saji.


Tepat di sebelah kios-kios tersebut, berdiri sebuah pilar titik akhir perjalanan Avenue of Stars, sclupture replika kamera film serta sclupture lampu-lampu tembak dan terdapat juga pot-pot tanaman yang terbuat dari beton silinder berisi tanaman yang sama seperti pot-pot sebelumnya
.

Di depan pot-pot tersebut ada sebuah pilar signage berisi petunjuk arah jalan menuju AOS, star ferry, Tsim Sha Tsui Promenade, TST East Waterfront Podium Garden, TST East (Mody Rd) Bus Terminus, dan East Tsim Sha Tsui Station. Selain itu juga terdapat sebuah signage yang berisi rute Tsim Sha Tsui.


Terdapat juga sebuah toilet umum dan kafe Starbucks Coffee dan mini bar Deck ‘N Beer yang memiliki perbedaan ketinggian lantai menggunakan material kayu. Beberapa meter dari kafe dan mini bar tersebut ada sebuah jembatan yang menghubungkan antara Avenue of Stars dengan stasiun Tsim Sha Tsui di lengkapi dengan tangga, eskalator, dan lift. Dari atas jembatan ini pengunjung dapat menikmati pemandangan Avenue of Stars dan sekitarnya.


Selain itu juga terdapat Big Bus Tour yang berhenti di Halte Tsim Sha Tsui East dan terdapat juga papan petunjuk arah Avenue of Stars dan sekitarnya. Tidak jauh dari halte pengunjung dapat menemukan Tsim Sha Tsui East Waterfront Podium Garden.


          Menjelang petang, jumlah pengunjung Avenue of Stars meningkat. Mayoritas pengunjung memadati area Avenue of Stars yang tepat berhadapan langsung dengan panorama skyline Pulau Hong Kong.
          Setiap harinya setelah matahari terbenam, tepatnya pukul 8 malam, skyline Pulau Hong Kong yang terkenal dengan keindahannya yang menawan akan bermandikan cahaya gemerlap. Dan Avenue of Stars menjadi titik utama untuk menyaksikan pertunjukan lampu yang dilengkapi musik tersebut selama kurang lebih 14 menit. Pertunjukan lampu yang dilengkapi musik ini sangat terkenal dengan nama “Symphony of Light”, yang menampilkan permainan cahaya dari 45 bangunan yang menonjol di kedua sisi Pelabuhan Victoria Pulau Hong Kong dan Kowloon. Pertunjukan ini menyimbolkan energi, semangat, keragaman, serta pesona Pulau Hong Kong. Untuk menyaksikan dan merasakan lebih dekat keindahan Symphony of Light pengunjung dapat memanfaatkan railing besi sebagai tempat duduk dengan memijakkan kaki pada bagian luar railing yang menyudut.


          Dengan plakat penghargaan, cetakan tangan selebritis, pilar bintang deskriptif, sculpture benda-benda perfilman, patung aksi kung fu Bruce Lee dan patung perunggu karakter kartun populer McDull, Avenue of Stars mengungkapkan sisi glamor dari industri perfilman Hong Kong menandingi pesona dari Pelabuhan Victoria. Sebagai ruang terbuka publik di perkembangan kota masa kini, Avenue of Stars telah berhasil menjadi bagian dari perkembangan arsitektur modern yang memanfaatkan daerah tepian laut secara maksimal yang dapat berfungsi sebagai wadah akivitas publik modern.





Laporan KKA Bab 2 Lingkup Kota Hongkong, Shenzhen, dan Brunei Darussalam

BAB II

LINGKUP KOTA HONGKONG, SHENZHEN, DAN BRUNEI DARUSSALAM



II.1 Hong Kong




             Hong Kong, resminya Daerah Administratif Khusus Hong Kong, merupakan satu dari dua Daerah Administratif Khusus yang merupakan bagian dari negara Republik Rakyat Tiongkok, satunya lagi adalah Makau. Pada tanggal 1 Juli 1997, daerah ini secara resmi diserahkan oleh pemerintah Britania Raya kepada Republik Rakyat Tiongkok. Sebelum diserahkan pada tahun 1997, Hong Kong adalah koloni Britania Raya. Di bawah kebijakan Satu Negara Dua Sistem ciptaan Deng Xiaoping, Hong Kong menikmati otonomi dari pemerintah RRT seperti pada sistem hukum, mata uang, bea cukai, imigrasi, peraturan jalan yang tetap berjalan di jalur kiri. Urusan yang ditangani oleh Beijing adalah pertahanan nasional dan hubungan diplomatik. Otonomi ini berlaku di Hong Kong (minimal) untuk 50 tahun dihitung dari tahun 1997.

Sejarah

             Wilayah Hong Kong diperkirakan sudah mulai ditinggali manusia sejak zaman Neolitikum namun baru dikenal secara luas saat Hong Kong diserahkan kepada Britania Raya setelah Perang Opium di abad ke-19. Sebelumnya pada 1513, pelaut Portugis Jorge Álvares, menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Hong Kong. Dalam Konvensi Peking tahun 1860 setelah Perang Opium Kedua, Semenanjung Kowloon dan Stonecutter's Island diserahkan kepada Britania Raya sedangkan New Territories, termasuk Pulau Lantau, disewakan pada Britania untuk 99 tahun sejak 1 Juli 1898 dan berakhir 30 Juni 1997.

Agama

             Sebagian besar penduduk Hong Kong beragama Buddha 700.000, Katholik 353.000, Protestan 320.000, Islam 90.000, Hindu 40.000, Sikh 8.000. Yahudi 4.000.

Geografi

             Hong Kong terdiri dari Pulau Hong Kong, Kowloon, dan New Territories jika diurutkan dari selatan. Di sebelah utara New Territories terdapat kota Shenzhen di seberang Sungai Sham Chun (Sungai Shenzhen). Di antara 236 pulau di Hong Kong, Pulau Lantau adalah yang terbesar sedangkan Hong Kong adalah yang kedua terbesar dan populasinya adalah yang terbesar. Pulau yang paling padat adalah Ap Lei Chau. Semenanjung Kowloon menempel ke New Territories di utara, dan New Territories menempel ke Tiongkok daratan di seberang Sungai Sham Chun (Sungai Shenzhen). Hong Kong memiliki 236 pulau di Laut China Selatan, yang di mana Pulau Lantau merupakan pulau terbesar dan pulau Hong Kong yang kedua terbesar dan paling besar populasinya. Ap Lei Chau merupakan yang paling padat penduduknya di Hong Kong dan di dunia.

Transportasi
Dari dan Ke

             Hong Kong dilayani oleh Bandara Internasional Hong Kong di Chek Lap Kok namun lebih sering dikatakan terletak di Lantau. Bandara tersebut menggantikan Bandara Internasional Kai Tak pada tahun 1998 dan menjadi pusat untuk Cathay Pacific Airways, Dragonair, Air Hong Kong, dan Hong Kong Express. Maskapai Cathay Pacific dan bandara ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai yang terbaik di dunia oleh Skytrax. Pada 2004, bandara ini melayani 36 juta penumpang.

Dalam Kota

             Hong Kong memiliki sistem transportasi dalam kota yang mapan dan modern yang terdiri dari kereta api, bus, tram, feri, dan taksi. Hampir semua layanan transportasi dapat dibayar menggunakan Octopus Card.
Jaringan kereta bawah tanah dikelola oleh MTR Corporation Limited yang mengelola MTR dan Kowloon-Canton Railway Corporation yang mengelola KCR sedangkan layanan tramnya adalah satu-satunya di dunia yang memakai kereta tram dua tingkat. Jaringan bus dikelola oleh 5 operator yang menggunakan bus dua tingkat seperti terdapat di London dan Singapura. Terdapat pula layanan taksi yang 99% armadanya menggunakan LPG.
Layanan feri yang paling dikenal adalah Star Ferry yang menyeberangi Victoria Harbour antara Tsim Sha Tsui, Central, Wan Chai, dan Hung Hom.

Pariwisata

             Pariwisata adalah salah satu tonggak utama perekonomian Hong Kong dengan 21,81 juta orang turis pada tahun 2004. Selama Januari sampai April 2005, jumlah turis terus meningkat sebesar 11,1% dan mencapai 7,41 juta orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat setelah dibukanya Hong Kong Disneyland Resort pada bulan September 2005.


II.2 Shenzhen



             Shenzhen adalah kota besar di selatan China, Provinsi Guangdong dan berada di utara Hongkong. Shenzhen menjadi kota pertama yang mengsukseskan Special Econocic Zones (SEZ) di China. Senzhen juga memegang peran sebagai status sub-provinsial administratif, yang posisinya hanya beda tipis di bawah provinsi. Bentuk dan tata kota modern Shenzhen adalah hasil dari semangat ekonomi hasil dari cepatnya investasi asing sejak lembaga kebijakan “reformasi dan keterbukaan”, pembentukan SEZ pada akhir 1979, yang sebelumnya hanya desa yang kecuk. Antara orang China dan Negara asing memiliki investasi besar pada jumlah uang di Shenzhen SEZ. Lebih dari US$30 bilion dalam investasi asingtelah menjadi milik asing dan usaha bersama, pada awalnya hanya di manufacturing tapi akhir akhir ini juga di industry. Shenzhen sekarang dapat di bilang salah satu kota dengan pertumbuhan pesat di dunia.

Sejarah

             Tempat tinggal manusia di Shenzhen pada zaman kuno. Sisa Peninggalan arkeologi sejauh penggalian dari sebuah situs adalah pecahan-pecahan di Xiantouling pada Mirs Bay,  kembali ke 5000 SM. Dari Dinasti Han (abad ketiga SM) dan seterusnya , daerah sekitar Shenzhen adalah pusat dari monopoli garam, sehingga meriting perlindungan Imperial khusus. Panci garam masih terlihat di sekitar wilayah Pearl River di sebelah barat kota dan diperingati dalam nama terminal kontainer Yantian (盐田, yang berarti " ladang garam ").
             Shenzhen yang dikhususkan untuk menjadi yang pertama dari lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ini secara resmi didirikan pada tahun 1979 karena kedekatannya ke Hong Kong. SEZ ini diciptakan untuk menjadi tanah eksperimental untuk praktek kapitalisme pasar dalam komunitas dipandu oleh cita-cita "sosialisme dengan karakteristik Cina". Shenzhen akhirnya menjadi salah satu kota terbesar di daerah Delta Sungai Pearl , yang telah menjadi salah satu kekuatan ekonomi China serta basis manufaktur terbesar di dunia.
             Pada bulan November 1979, Shenzhen, kemudian dikenal sebagai Bao'an County bintang (宝安 ), dipromosikan menjadi tingkat prefektur, langsung diatur oleh provinsi Guangdong. Pada bulan Mei 1980, Shenzhen secara resmi dinominasikan sebagai "zona ekonomi khusus", yang pertama dari jenisnya di Cina. Itu diberikan hak administrasi ekonomi tingkat provinsi pada bulan November 1988. Selama lima bulan pada tahun 1996, Shenzhen adalah rumah bagi Sementara DPRD dan Eksekutif Sementara Dewan Hong Kong.

Geografi

             Shenzen berlokasi di sungai Pearl, membatasi hongkong di selatan, Huizhou di utara dan Dongguan di sebelah barat laut. Kotamadya seluas 2050m2, dengan total populasi 14juta penduduk di tahun 2008.  Shenzhen terletak di 22°33′U 114°06′T. Pada dasarnya Shenzhen merupakan area perbukitan dengan tanah agraris yang subur. Bagaimanapun, setelah menjadi SEZ pada 1979, Shenzhen mengalami perubahan lanskap yang luar biasa. Yang pada awalnya desa dengan perbukitan, sekarang menjadi tanah paling rata di area pusat kota, dengan hanya Lianhua Shan (lotus Hill), Bijia Shan (Bijia Mountain) dan Wutong Shan, merupakan hanya tiga tempat yang masih memiliki elevasi jika dilihati dari satelit. Dengan arus dari imigran dari China pedalaman, Shenzen mengalami ledakan penduduk tahap dua, dan sekarang memperluas sekelilingnya dan perbukitan di area sekitar seperti Mission Hills sedang di buat jalan untuk pengembangan lebih lanjut.

Transportasi

Transportasi Udara

             Shenzhen airlines dan Jade Cargo International yang berlokasi di Shenzhen Bao’an International Airport. Bandara yang terletak 35KM dari pusat Shenzhen dan menghubungkan kota dengan banyak kota di China, dan melayani penerbangan domestic dan Internasional.

Railway

             Shenzhen Railway Station yang berlokasi di perempatan jalan Jianshe, Jalan Heping, dan jalan Renmin Nan, menghubungkan beberapa tempat di China. Ada juga kereta dengan frekuensi kecepatan tinggi menuju Guangzhou, dan kereta jarak jauh ke Beijing, Shanghai, Changsha, Jiujiang, Maoming, Shantou dan tujuan lain. Ada juga stasiun lain yang berlokasi di distrik Nanshan, Shenzen barat, yang digunakan untuk kereta jarang panjang dalam jumlah kecil, seperti ke Heifei. Stasiun kereta di Shenzhen utara di buka pada tahun 2011 di area Longhua, menangani kereta kecepatan tinggi ke selatan Guangzhou, Changsa, Wuhan, Beijing, dan stasiun jarak menengah di rute Beijing-Guangzhou-Shenzhen-Hong Kong. Stasiun Shenzhen timur di buka pada desember 2012. Pada awalnya merupakan stasiun Buji yang terletak di pinggir kota tanpa layanan penumpang. Dan sekarang setelah renovasi besar-besaran, saat ini stasiun tersebut menangani area regional.

Metro

             Shenzhen system metro di buka pada tahun 2004, pada tahap 1 hanya ada dua jaulr: Luobao dan jalur Longhua. Jalur Luobao mulai dari Luohu sampai ke Window of the World (di sebrang Chinese Town). Jalur Longhua mulai dari Futiao Kouan sampai ke Shaonian Gong. Pada juni 2011, metro Shenzhen memperpanjang jaur Luobao dan Longhua. Jalur Luobao melaju dari Luohu sampai ke Shenzhen Bao’an Airport, dan jalur Longhua dari Futian Kouan sampe ke Qinghu. Dan pada juni 2011 juga, tiga jalur di tammbahkan untuk fase ke dua, yang mana adalah jalur Shekou (dari Chiwan sampei ke XinXiu), jalur Longgang ( dari Yitian sampai ke Shuanlong), dan jalur Huanzhong dari Qianhaiwan sampai ke Huangbeiling)

Laut

             Shenzhen juga dihubungkan oleh kapal ferry cepat yang dihubungkan Shekou, di sebelah barat SEZ dengan Zhuhai, Macau, Hong Kong international Airport, Kowloon, dan Hong Kong. Shenzen memiliki gari pantai di barat daya dan tenggara. Pantai seperti Dameisha dan Xiaomeisha yang selalu ramai oleh turis. Pantai Xichong, yang hanya satu jam berkendara dari pusat kota Shenzhen.

Jalan

             Sejak febuari 2003, batas jalan membentang di Huanggang dan Lok Ma Chau di Hong Kong yang telah buka 24jam perhari. Jalan dapat di lewati baik oleh mobil pribadi, maupun bus. Pada agustus 2007,jalur pejalan kaki Lok Ma Chau – Huanggang di buka, menghubungkan stasiun Lok Ma Chau dengan Huanggang. Dengan di bukanya jalur, persimpangan bus antara Lok Ma Chau dan Huanggang di hapuskan. Taxi tersedia dalam tiga warna, taxi merah berarti dapat berkeliling kemana-mana, hijau tidak dapat keluar SEZ, dan kuning dilarang berada di area SEZ. Juga ada layanan bus dan van dari Hong Kong international airport ke Huanggang dan hotel-hotel besar di Shenzhen. Layanan bus di sediakan oleh Chinalink Bus Company, yang beroperasi dari Stasiun Kowloon di Airport Express MTR line langsung ke Shenzhen International Airport.

II.3 Brunei Darussalam


             Brunei Darussalam adalah negara berdaulat di Asia Tenggara yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan. Negara ini memiliki wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau Kalimantan dengan garis pantai seluruhnya menyentuh Laut Cina Selatan. Wilayahnya dipisahkan ke dalam dua bagian oleh negara bagian di Malaysia yaitu Sarawak.
             Saat ini, Brunei Darussalam memiliki Indeks Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura, sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju. Menurut Dana Moneter Internasional, Brunei memiliki produk domestik bruto per kapita terbesar kelima di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Sementara itu, Forbes menempatkan Brunei sebagai negara terkaya kelima dari 182 negara karena memiliki ladang minyak bumi dan gas alam yang luas. Selain itu, Brunei juga terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam, baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.

Sejarah

             Pada awal abad ke-15, Kerajaan Malaka di bawah pemerintahan Parameswara telah menyebarkan pengaruhnya dan kemudian mengambil alih perdagangan Brunei. Perubahan ini menyebabkan agama Islam tersebar di wilayah Brunei oleh pedagangnya pada akhir abad ke-15. Kejatuhan Melaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, telah menyebabkan Sultan Brunei mengambil alih kepimpinan Islam dari Melaka, sehingga Kesultanan Brunei mencapai zaman kegemilangannya dari abad ke-15 hinga abad ke-17 sewaktu memperluas kekuasaannya ke seluruh pulau Borneo dan ke Filipina di sebelah utaranya. Semasa pemerintahan Sultan Bolkiah (1473-1521) yang terkenal disebabkan pengembaraan baginda di laut, malah pernah seketika menaklukkan Manila. kesultanan Brunei memperluas pengaruhnya ke utara hingga ke Luzon dan Sulu serta di sebelah selatan dan barat Kalimantan; dan pada zaman pemerintahan sultan yang kesembilan, Hassan (1605-1619), yang membangun susunan aturan adat istiadat kerajaan dan istana yang masih kekal hingga hari ini.
             Pada Tahun 1839, James Brooke dari Inggris datang ke Serawak dan menjadi raja di sana serta menyerang Brunei, sehingga Brunei kehilangan kekuasaannya atas Serawak. Sebagai balasan, ia dilantik menjadi gubernur dan kemudian "Rajah" Sarawak di Barat Laut Borneo sebelum meluaskan kawasan di bawah pemerintahannya. Pada tanggal 19 Desember 1846, pulau Labuan dan sekitarnya diserahkan kepada James Brooke. Sedikit demi sedikit wilayah Brunei jatuh ke tangan Inggris melalui perusahaan-perusahaan dagang dan pemerintahnya sampai wilayah Brunei kelak berdiri sendiri di bawah protektorat Inggris sampai berdiri sendiri tahun 1984.
             Pada 1967, Omar Ali Saifuddin III telah turun dari takhta dan melantik putra sulungnya Hassanal Bolkiah, menjadi Sultan Brunei ke-29. Baginda juga berkenan menjadi Menteri Pertahanan setelah Brunei mencapai kemmerdekaan penuh dan disandangkan gelar Paduka Seri Begawan Sultan. Pada tahun 1970, pusat pemerintahan negeri Brunei Town, telah diubah namanya menjadi Bandar Seri Begawan untuk mengenang jasa baginda. Baginda mangkat pada tahun 1986.
             Pada 4 Januari 1979, Brunei dan Britania Raya telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dan Persahabatan. Pada 1 Januari 1984, Brunei Darussalam telah berhasil mencapai kemerdekaan sepenuhnya.
             Saat ini Brunei memiliki wilayah yang lebih kecil daripada masa lalu, dengan berbatasan dengan Serawak dari sebelah barat sampai timur wilayah itu, serta sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
Geografi

             Brunei terdiri dari dua bagian yang tidak berkaitan; 97% dari jumlah penduduknya tinggal di bagian barat yang lebih besar, dengan hanya kira-kira 10.000 orang tinggal di daerah Temburong, yaitu bagian timur yang bergunung-gunung. Jumlah penduduk Brunei 470.000 orang. Dari bilangan ini, lebih kurang 80.000 orang tinggal di ibukota Bandar Seri Begawan. Sejumlah kota utama termasuk kota pelabuhan Muara, serta kota Seria yang menghasilkan minyak, dan Kuala Belait, kota tetangganya. Di daerah Belait, kawasan Panaga ialah kampung halaman sejumlah besar ekspatriat, disebabkan oleh fasilitas perumahan dan rekreasi Royal Dutch Shell dan British Army. Klub Panaga yang terkenal terletak di sini. Iklim Brunei ialah tropis khatulistiwa, dengan suhu serta kelembapan yang tinggi, dan sinar matahari serta hujan lebat sepanjang tahun.

Ekonomi

             Ekonomi kecil yang kaya ini adalah suatu campuran kewirausahaan dalam negeri dan asing, pengawalan kerajaan, kebajikan, serta tradisi kampung. Pengeluran minyak mentah dan gas alam terdiri dari hampir setengah PDB. Pendapatan yang cukup besar pekerjaan luar negeri menambah pendapatan daripada pengeluaran dalam negeri. Kerajaan membekali semua layanan pengobatan dan memberikan subsidi beras dan perumahan. Pemimpin-pemimpin Brunei merasa bimbang bahwa keterpaduan dengan ekonomi dunia yang semakin bertambah akan mempengaruhi perpaduan sosial dalam, walaupun Brunei telah memainkan peranan yang lebih kentara dengan menjadi ketua forum APEC pada tahun 2000. Rancangan-rancangan yang dinyatakan untuk masa hadapan termasuk peningkatan keterampilan tenaga buruh, pengurangan pengangguran, pengukuhan sektor-sektor perbankan dan pariwisata, serta secara umum, peluasan lagi asas ekonominya. Sistem Penerbangan Brunei Diraja, sistem penerbangan negara, sedang mencoba menjadikan Brunei sebagai pusat perjalanan internasional antara Eropa dan Australia/Selandia Baru. Ia juga mempunyai layanan ke tujuan-tujuan Asia yang utama.
             Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas dengan pendapatan nasional yang termasuk tinggi di dunia satuan mata uangnya adalah Brunei Dolar yang memiliki nilai sama dengan Dolar Singapura. Selain bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei mencoba melakukan diversifikasi sumber-sumber ekonomi melalui upaya peningkatan di bidang perdagangan dan Industri.