Sabtu, 24 Maret 2012

Manusia dan Kebudayaan

Definisi kebudayaan, apabila secara istilah, menyangkut berbagai macam pengertian yang telah dipikirkan oleh banyak ahli sosial di seluruh dunia. Namun, apabila ditinjau dari asal katanya, budaya berasal dari bahasa Sansekerta, bhudayah, yang berarti budi dan akal. Dalam bahasa Latin, kebudayaan berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah atau lingkungan. Jadi, kebudayaan secara umum berarti segala sesuatu yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya terhadap lingkungannya. Oleh karena itu, kebudayaan mencakup segala aspek yang bersifat material maupun immaterial.
Kebudayaan terdiri atas berbagai macam unsur yang saling melengkapi satu sama lain. Menurut C. Kluckhohn dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture, menyatakan bahwa kebudayaan terdiri atas tujuh unsur yang universal, yaitu:
1. Sistem religi (kepercayaan)
Manusia yang memiliki perasaan yang luhur, yakin dan tanggap bahwa sesungguhnya ada kekuatan yang lain yang maha besar, sehingga manusia menjadi takut dan menyembahnya. Inilah yang kemudian menjadi asal muasal terbentuknya agama.
2. Sistem organisasi masyarakat
dalam hal ini, manusia sadar bahwa dirinya lemah, tetapi memiliki akal, sehingga terbentuklah suatu organisasi masyarakat dimana manusia bisa saling bekerja sama untuk dapat meningkatkan kesejahteraan hisup.
3. Sistem pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari pemikiran diri sendiri, atau bisa juga berasal dari orang lain. Yang kemudian disebarkan melalui bahasa dan juga lewat tulisan yang dibakukan sehingga dapat berlanjut dari generasi satu ke generasi lainnya.
4. Sistem mata pencaharian
Menjadikan tingkat hidup manusia semakin meningkat secara umum.
5. Sistem teknologi dan peralatan
Berawal dari pemikiran cerdas manusia ditambah dengan kemampuan tangan untuk mengolah dan menciptakan suatu alat untuk membantu kelangsungan hidupnya.
6. Bahasa
Pada awalnya berasal dari kode, yang kemudian disempurnakan menjadi lisan, lalu berubah menjadi tulisan.
7. Kesenian
Diciptakan sebagai pemuas kebutuhan psikis yang diciptakan dalam bentuk kesenian.
Menurut wujudnya, dimensi kebudayaan terbagi menjadi tiga. Pertama, kompleks pemikiran dan gagasan manusia. Sifatnya abstrak dan tidak dapat dilihat. Dengan kata lain, letaknya berada dalam alam pemikiran masyarakat dimana yang bersangkutan hidup. Kedua, kompleks aktivitas. Wujud ini merupakan sistem sosial, yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling bergaul, berinteraksi, dan berhubungan satu sama lain dari waktu ke waktu, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Ketiga, kompleks dalam wujud benda. Maksudnya, dalam berinteraksi, manusia membutuhkan benda sebagai sarana untuk membantu menyampaikan tujuannya dan beraktivitas. Ketiga dari wujud kebudayaan tadi, dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak dapat dipisahkan satu sama lain.
Secara sederhana, hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai subjek atau perilaku kebudayaan, sedangkan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan oleh manusia. Dalam sosiologi, hubungan keduanya bersifat dwitunggal. Maksudnya, keduanya merupakan satu kesatuan walaupun berbeda. Manusia menciptakan kebudayaan agar dapat membantu mengatur kehidupan manusia supaya sesuai dengannya. Kebudayaan dan manusia dapat disimpulkan sulit untuk dipisahkan karena keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Kebudayaan merupakan hasil atau wujud dari manusia itu sendiri.
Hubungan antara keduanya secara terkait satu sama lain, terbentuk melalui tiga tahapan proses, yaitu:
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Hasil nyatanya adalah berbentuk masyarakat.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia lainnya. Perilaku manusia kemudian terbentuk oleh obyektivasi ini.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Manusia kemudian mempelajari masyarakatnya sendiri agar ia bisa hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.


Referensi:





Nama: Alan Darmasaputra
Kelas: 1TB03
NPM: 20311532

Manusia dan Penderitaan

  Penderitaan pada dasarnya berasal dari kata derita, dan derita itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, dhra, yang berarti menanggung. Penderitaan secara garis besar adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Baik itu dirasakan secara fisik maupun mental.
  Penderitaan merupakan realita yang paling sering ditemukan di dunia dan manusia. Intesitas dari penderitaan itu sendiri juga beragam dan bertingkat. Ada yang intensitasnya rendah, hingga ada yang tinggi. Namun, intensitas penderitaan itu sebenarnya lebih bergantung pada peranan dan kemampuan individu itu sendiri dalam menghadapinya. Penderitaan yang dirasakan oleh individu, bukan berarti pula penderitaan bagi orang lain. Pada dasarnya, penderitaan intu bisa menjadi dua hal. Pertama, bisa menjadi sebagai energi untuk bangkit bagi seseorang. Kedua, merupakan langkah awal bagi seorang individu untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
  Penderitaan adalah resiko hidup yang pasti akan dialami oleh setiap individu. Tuhan selain memberikan kesenangan dan kebahagiaan kepada setiap manusia, juga memberikan penderitaan dan kesedihan yang bukan hanya kadang-kadang, tetapi jugabermakna agar manusia sadar untuk tidak berpaling dari-Nya. Hal ini selalu tersirat dalam Al-Qur’an maupun banyak kitab suci lainnya. Hanya saja, sebagian besar manusia pada umumnya kurang memperhatikan maupun menyadari akan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.

B. Siksaan


  Siksaan dapat diartikan sebagai hal yang menyiksa raga maupun jiwa. Berawal dari siksaan, penderitaan pun bisa muncul. Siksaan tidak hanya dialami berupa fisik, namun bisa juga dialami secara psikis, yaitu kebimbangan, kesepian, dan, ketakutan.
Kebimbangan dialami oleh mereka yang lemah dalam berpikir untuk memutuskan suatu hal yang akan diambil. Hal ini apabila berlangsung lama, maka dapat membuat individu tersebut mengalami siksaan yang berkepanjangan. Kesepian dialami oleh mereka yang merasa sendirian meskipun berada dalam lingkungan orang yang ramai. Faktor seperti ini bisa menyebabkan depresi dan siksaan yang mendalam. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat mengakibatkan orang mengalami siksaan batin. Apabila rasa takut ini dibesar-besarkan tidak pada tempatnya, maka hal seperti ini bisa berubah menjadi fobia. Rasa takut ini sewaktu-waktu bisa membuat inividu kehilangan akal pikiran dan seketika juga bisa membuat mental orang tersebut jatuh.

C. Kekalutan Mental


Penderitaan dalam ilmu psikologi merupakan kekalutan mental. Secara sederhana, kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gannguan kejiwaan akibat ketidakmampuan sesorang dalam menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertindak kurang wajar.
Gejala-gejala orang yang mengalami kekalutan mental dapat nampak dari dua hal, yaitu fisik dan rohani.
a) Secara fisik, biasanya sering mengalami rasa pusing, sesak nafas, demam, dan nyeri pada lambung.
b) Secara rohani, biasanya lebih cenderung pada kecemasan hati, apatis, mudah marah, ketakutan, dan cemburu.

D) Pengaruh Penderitaan


Penderitaan bagi orang yang mengalaminya mungkin akan memperoleh pengaruh yang bermacam-macam dari dalam dirinya. Sikap yang timbul, dapat berupa positif dan dapat berupa negatif. Sikap negatif yang terjadi biasanya merupakan penyesalan karena tidak bahagia, rasa kecewa, putus asa dan ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap ini bisa berubah menjadi sikap yang anti, yang bisa berupa tidak ingin ini atau tidak ingin itu, atau bahkan tidak memiliki gairah atau semangat untuk hidup.
Sikap positif yang terjadi biasanya adalah sikap optimis untuk mengatasi penderitaan hidup, yang ditunjukkan bahwa sesungguhnya penderitaan itu bukanlah sebagai rangkaian penderitaan, tapi adalah sebagai usaha untuk membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan hanyalah bagian dari kehidupan.


Referensi:




Nama: Alan Darmasaputra
Kelas: 1TB03
NPM: 20311532