Sabtu, 24 Maret 2012

Manusia dan Penderitaan

  Penderitaan pada dasarnya berasal dari kata derita, dan derita itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, dhra, yang berarti menanggung. Penderitaan secara garis besar adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Baik itu dirasakan secara fisik maupun mental.
  Penderitaan merupakan realita yang paling sering ditemukan di dunia dan manusia. Intesitas dari penderitaan itu sendiri juga beragam dan bertingkat. Ada yang intensitasnya rendah, hingga ada yang tinggi. Namun, intensitas penderitaan itu sebenarnya lebih bergantung pada peranan dan kemampuan individu itu sendiri dalam menghadapinya. Penderitaan yang dirasakan oleh individu, bukan berarti pula penderitaan bagi orang lain. Pada dasarnya, penderitaan intu bisa menjadi dua hal. Pertama, bisa menjadi sebagai energi untuk bangkit bagi seseorang. Kedua, merupakan langkah awal bagi seorang individu untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
  Penderitaan adalah resiko hidup yang pasti akan dialami oleh setiap individu. Tuhan selain memberikan kesenangan dan kebahagiaan kepada setiap manusia, juga memberikan penderitaan dan kesedihan yang bukan hanya kadang-kadang, tetapi jugabermakna agar manusia sadar untuk tidak berpaling dari-Nya. Hal ini selalu tersirat dalam Al-Qur’an maupun banyak kitab suci lainnya. Hanya saja, sebagian besar manusia pada umumnya kurang memperhatikan maupun menyadari akan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.

B. Siksaan


  Siksaan dapat diartikan sebagai hal yang menyiksa raga maupun jiwa. Berawal dari siksaan, penderitaan pun bisa muncul. Siksaan tidak hanya dialami berupa fisik, namun bisa juga dialami secara psikis, yaitu kebimbangan, kesepian, dan, ketakutan.
Kebimbangan dialami oleh mereka yang lemah dalam berpikir untuk memutuskan suatu hal yang akan diambil. Hal ini apabila berlangsung lama, maka dapat membuat individu tersebut mengalami siksaan yang berkepanjangan. Kesepian dialami oleh mereka yang merasa sendirian meskipun berada dalam lingkungan orang yang ramai. Faktor seperti ini bisa menyebabkan depresi dan siksaan yang mendalam. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat mengakibatkan orang mengalami siksaan batin. Apabila rasa takut ini dibesar-besarkan tidak pada tempatnya, maka hal seperti ini bisa berubah menjadi fobia. Rasa takut ini sewaktu-waktu bisa membuat inividu kehilangan akal pikiran dan seketika juga bisa membuat mental orang tersebut jatuh.

C. Kekalutan Mental


Penderitaan dalam ilmu psikologi merupakan kekalutan mental. Secara sederhana, kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gannguan kejiwaan akibat ketidakmampuan sesorang dalam menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertindak kurang wajar.
Gejala-gejala orang yang mengalami kekalutan mental dapat nampak dari dua hal, yaitu fisik dan rohani.
a) Secara fisik, biasanya sering mengalami rasa pusing, sesak nafas, demam, dan nyeri pada lambung.
b) Secara rohani, biasanya lebih cenderung pada kecemasan hati, apatis, mudah marah, ketakutan, dan cemburu.

D) Pengaruh Penderitaan


Penderitaan bagi orang yang mengalaminya mungkin akan memperoleh pengaruh yang bermacam-macam dari dalam dirinya. Sikap yang timbul, dapat berupa positif dan dapat berupa negatif. Sikap negatif yang terjadi biasanya merupakan penyesalan karena tidak bahagia, rasa kecewa, putus asa dan ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap ini bisa berubah menjadi sikap yang anti, yang bisa berupa tidak ingin ini atau tidak ingin itu, atau bahkan tidak memiliki gairah atau semangat untuk hidup.
Sikap positif yang terjadi biasanya adalah sikap optimis untuk mengatasi penderitaan hidup, yang ditunjukkan bahwa sesungguhnya penderitaan itu bukanlah sebagai rangkaian penderitaan, tapi adalah sebagai usaha untuk membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan hanyalah bagian dari kehidupan.


Referensi:




Nama: Alan Darmasaputra
Kelas: 1TB03
NPM: 20311532

Tidak ada komentar:

Posting Komentar