Rabu, 11 Januari 2012

Plagiarisme & Solusinya

Plagiarisme.
Berbicara mengenai hal ini, mungkin sudah sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Ini bukanlah barang baru di negeri kita. Atau beginilah, buat kita yang sering browsing di google untuk mencari bahan atau tulisan tertentu, kadang kita biasanya menemukan berbagai macam blog maupun artikel yang merupakan hasil penelusuran kita di google. Bila diperhatikan baik-baik, biasanya isi bahan yang kita cari, yang kita temukan di hasil pencarian ini, biasanya sama persis. Ya mungkin anda pernah mengalami hal seperti ini. Mencari suatu bahan di internet, dan ternyata anda menemukan berbagai macam artikel atau blog dengan isi yang sama persis. Tanpa ada yang menyebutkan sumbernya yang asli. Entah siapa yang memulai tulisan tersebut lebih dahulu, dan entah juga siapa yang melakukan copy paste terlebih dahulu juga.
Atau mungkin, untuk kita yang hidup di lingkungan perkuliahan, khususnya anda yang sebagai dosen. Biasanya pasti anda kadang akan menemukan suatu tugas kuliah mahasiswa anda, yang kemudian setelah anda selidiki lebih lanjut, ternyata itu berasal dari hasil karya orang lain. Dimana mahasiswa anda ternyata sama sekali tidak mencantumkan darimana keotentikan sumber tulisan tersebut.
Mohon maaf apabila penjelasan contoh saya di atas mungkin agak sulit untuk dimengerti, tapi saya berharap mudah-mudahan anda paham. Karena apa yang saya jelaskan ini bisa dibilang hanyalah sebagian dan contoh kecil dari plagiarisme.

Plagiarisme berdasarkan pengertiannya yang saya ambil dari Wikipedia adalah, penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.
Untuk plagiarisme sendiri, ada banyak sekali hal yang menjadi poin-poin utama yang tergolong di dalamnya. Tapi, yang paling utama adalah menggunakan tulisan mentah langsung dari tulisan lain, tanpa memberikan tanda jelas (biasanya untuk pemberian tanda ini bisa digunakan dengan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda, atau bisa juga dengan menuliskan catatan kaki) bahwa tulisan tersebut diambil dari tulisan lain. Dan berikutnya adalah mengambil sumber orang lain dan tidak menjelaskan dengan jelas asal-usul atau keotentikan sumbernya yang asli.

Ada banyak sekali alasan mengapa orang melakukan plagiarisme. Tapi, bila kita semua tinjau lebih lanjut. Yang pasti, sejak mulai adanya internet, plagiarisme sudah menjadi permasalahan utama yang sampai sekarang sulit untuk dikendalikan.
Untuk mahasiswa sendiri, bila saya melihat, plagiarisme itu muncul karena dua hal, yaitu karena ketidakmampuan mahasiswa untuk menulis bahan tulisan dan kesempatan dimana si pembimbing yang memberi tugas tidak memperhatikan hasil pekerjaan mahasiswanya dengan baik (karena tidak punya cukup waktu atau terlanjur yakin dengan mahasiswanya), sehingga lebih terkesan ‘asal terima, jadi’.
Atau untuk di dunia internet, contohnya gampang sekali untuk ditemukan. Banyak blogger yang menjiplak hasil tulisan dari blog lain yang kemudian diterbitkan di blog mereka sendiri, tanpa menyebutkan sumbernya yang asli. Alasannya sederhana saja, supaya blog mereka terlihat lebih menarik dan juga lebih terkenal sehingga bisa menarik orang untuk membaca blog tersebut. Hal seperti ini yang biasanya sudah sering saya temukan di internet.

Setiap masalah pasti ada solusinya, terutama masalah plagiarisme ini. Ada banyak solusi untuk menekan sikap plagiarisme. Salah satunya yang paling utama adalah dimulai dari diri sendiri. Inilah yang rasanya saya lebih tekankan. Bagaimana cara memulainya, menurut saya adalah dengan menumbuhkan integritas diri dan kepercayaaan diri terlebih dahulu. Dengan integritas, orang jadi mampu untuk membentengi dirinya dari sikap plagiarisme itu sendiri, dan juga senantiasa untuk menjaga maupun menghargai hasil karya, pendapat, atau tulisan orang lain. Sedangkan dengan kepercayaan diri, orang juga jadi mampu berpikir bahwa dirinya sendiri juga bisa dan pada akhirnya mau untuk menggali semakin dalam potensi yang ada pada dalam dirinya, dan juga hal itu sekaligus menuntun dirinya juga untuk mampu melakukan hal-hal yang terbaik. Peran pembimbing juga sangat diperlukan juga disini. Karena tugas utama pembimbing adalah membimbing dan menanamkan karakter integritas tersebut terhadap mereka. Menanamkan moral, tanggung jawab, kejujuran, dan hal-hal lainnya, itu juga sangat diperlukan. Manusia memang bisa berkembang sendiri, tapi bukankah ada baiknya jika dibimbing. Karena setiap manusia juga pastinya butuh bimbingan untuk menjadi lebih baik. Jika diterapkan hal-hal utama seperti ini, saya rasa plagiarisme di kemudian hari bisa dengan mudahnya untukdapat dicegah.


Nama: Alan Darmasaputra
NPM:  20311532
Kelas:  1TB03

Referensi:
·         Plagiarisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Plagiarisme
·         Fenomena Plagiarisme dan Solusi Pencegahannya
http://debrianruhut.blogspot.com/2011/09/fenomena-plagiarisme-dan-solusi.html
·         Plagiarisme dan Solusi Pencegahannya
http://erywijaya.wordpress.com/2010/04/16/plagiarisme-dan-solusi-pencegahannya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar