Senin, 14 November 2011

Komentar Arsitektur; Metropol Parasol



Bangunan unik kali ini merupakan bagian dari Plaza de la Encarnacion di Sevilla, Spanyol, yaitu Metropol Parasol. Uniknya, secara struktur bangunan ini terbuat dari kayu (ditambah dengan paduan besi), yang menjadikan bangunan ini sebagai seni instalasi kayu terbesar di dunia.
Metropol Parasol dirancang oleh arsitek berkebangsaan Jerman, Jurgen H. Mayer. Bangunan ini dikerjakan mulai dari tahun 2005 dan selesai pada bulan April 2011. Bangunan unik ini memiliki dimensi 150 meter dengan 70 meter dan tinggi 26 meter. Bangunan yang memiliki struktur seperti sarang lebah ini menurut Jurgen, terinspirasi dari kubah katedral Sevilla.
Metropol Parasol  memiliki empat lantai. Lantai pertama merupakan museum arkeologi Romawi dan Moor. Lantai kedua merupakan central market. Lantai ketiga dan keempat merupakan atap panoramik yang termasuk juga restoran, dimana pengunjung ditawarkan pemandangan terbaik dari pusat kota melalui atap panoramik ini.




Komentar saya mengenai bangunan unik ini secara estetika, yaitu. Pertama, secara keseimbangan (balance) bila ditarik garis tengah, bangunan ini asimetris. Karena walaupun dilihat dari tampak samping, depan, dan atas, sama sekali tidak ada bentuknya yang simetris.
Secara irama, menurut saya bangunan ini lebih cenderung bersifat dinamis.  Hal ini dapat dilihat dari pengulangan bentuk yang menurut saya lebih banyak terdapat pada atap bangunan. Pengulangan bentuknya dilakukan dengan perletakan yang berbeda. Seperti contohnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Dilihat dari tampak atas, pengulangannya terlihat jelas pada bentuk lengkungannya yang teratur, dan juga bila dilihat pada gambar sebelumnya, terletak pada bentuk struktur atapnya yang berlubang-lubang.
     Untuk vocal point pada bangunan, saya lebih cenderung melihat pada bentuk bangunannya sendiri yang unik.
Kemudian untuk skala, skala bangunan ini adalah monumental. Karena penerapan ukuran bangunan ini yang sangat besar bila dibandingkan dengan elemen yang berukuran kecil (contoh yang saya ambil di sini adalah manusia). Proporsinya sendiri, menurut saya rasanya kurang cocok bila melihat keseluruhan bangunan ini meskipun sangat indah. Bangunan ini memiliki tiang yang ukurannya tidak sebanding dengan atapnya yang besar walaupun secara struktur banyaknya tiang yang berukuran besar ini kokoh untuk menopang bagian atas bangunan.
Secara urut-urutan, saya melihat urutannya lebih bersifat non formal. Hal ini saya lihat berdasarkan bentuknya yang bebas dan persiapannya menuju ke klimaks yang halus dan samar. Terakhir untuk kesatuannya, menurut saya sudah sangat cocok. Karena seluruh unsur bentuk pada bangunan antar yang satu dan yang lainnya sudah sangat saling menunjang satu sama lain sehingga membentuk kesatuan yang lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar